Sunday, September 30, 2012

MUHASABAH DIRI


Bismillahirrahmanirrahim,
Wahai diri,
Tundukkanlah hatimu selalu di hadapan-Nya, pasrahkan jiwamu selalu kepada-Nya, lihatlah dirimu yang lemah lagi hina itu, pandanglah jasadmu yang rapuh itu, lihatlah apa yang telah engkau usahakan untuk-Nya, dan renungkanlah olehmu untuk apa umurmu engkau habiskan selama ini..!
Teruslah engkau bermuhasabah diri dan jangan pernah melewatkannya! Cobalah ambil cermin olehmu untuk melihat gambaran dirimu dan lihatlah dirimu yang berdiri disana! Pandanglah dengan seksama semua bagian tubuhmu yang lemah dan fana itu! Pandanglah ia dengan penuh kerendahan dirimu di hadapan-Nya!

Wahai diri,
Pandanglah kepalamu !
Apakah ia senantiasa engkau tundukkan dan sujudkan dengan penuh harap, takut dan penuh kehinaan di hadapan Rabb-mu, atau apakah ia masih tetap menengadah penuh keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan kepada Rabbmu juga hamba-hamba-Nya, sehingga engkau pun semakin melampaui batas?

Pandanglah matamu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk menatap keindahan, kekuasaan serta keagungan-Nya melalui Ayat-ayat-Nya juga ciptaan-Nya, atau apakah engkau gunakan matamu untuk memandang perkara yang dilarang-Nya juga berbagai bentuk kemaksiatan yang tampak dihadapanmu, sehingga membutakan matamu dari Kalamullah?
Pandanglah telingamu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk mendengarkan firman-firman-Nya, mendengarkan suara bacaan Al Quran, tausiyyah dan seruan kebaikan lainnya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mendengarkan suara-suara yang tiada berguna bagimu, sehingga ia pun mengeraskan hati dan pikiranmu?
Pandanglah hidungmu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk mencium bumi Allah atau hamparan sajadah sebagai alas untuk shalat dan sujudmu, mencium orang tuamu, istrimu, suamimu dan anak-anak tercintamu serta mencium kepala anak-anak kaum papa yang kehilangan cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk bermaksiat kepada-Nya, sehingga engkau pun tak akan mendaptkan harumnya bau surga?
Pandanglah mulutmu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk menyampaikan Ayat-ayat-Nya, menyebarkan ilmu-Nya, mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat yang bermanfaat dan menjaga diri dari keburukan lisannya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mengatakan kata-kata yang tiada berguna, mencaci, memaki, ghibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta , sehingga Allah benci dan murka terhadap dirimu?
Pandanglah tanganmu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk bersedekah, menolong orang yang kesusahan, membantu sesama yang kena musibah, menciptakan karya-karya yang berguna untuk umat, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mendzalimi orang lain, mencuri yang bukan menjadi hakmu, menganiaya saudaramu yang tak berdaya, sehingga engkau pun akan menjadi binasa karena tanganmu sendiri?
Pandanglah kakimu..!
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk melangkah ke tempat-tempat yang diridhai-Nya, tempat ibadah, tempat menuntut ilmu pengetahuan, tempat-tempat pengajian yang benar lagi lurus, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk membawa dirimu ke lembah kemasiatan, melangkahkan kakimu ke tempat yang dilarang-Nya, dan melangkahkan kakimu untuk melakukan kejahatan dan keresahan umat, sehingga engkau pun mendapatkan adzab dari-Nya?
Pandanglah dadamu..!
Apakah di dalam dadamu tersimpan kelapangan dan kelembutan hati, keikhlasan dan kesabaran, rasa syukur dan tawadhu, juga keimanan dan ketauhidan yang benar, atau apakah engkau masih menyimpan dan membiarkan penyakit hatimu tumbuh subur, membiarkan hatimu gelap gulita, menggadaikan jiwamu untuk urusan dunia, mengotorinya dengan dosa dan permusuhan, sehingga hidupmu merasa hampa dan jiwamu menjadi teman syaitan laknatullah?
Mudah-mudahan catatan pengingat ini selalu akan menjadi penggugah dan penyemangat diriku agar senantiasa mengkaji diri, bermuhassabah diri dan berusaha menjadi seorang hamba Allah yang senantiasa memperbaiki diri….Aamiin yaa Robbal Alamin.

Friday, September 28, 2012

Keutamaan Hari Jum’at dan Sunnah-sunnahnya

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.

Segala puji hanya bagi Allah,shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah , dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:

Sesungguhnya Allah telah mengkhususkan umat Nabi Muhammad dan mengistimewakan mereka dari umat-umat yang lainnya dengan berbagai keistimewaan. Diantaranya adalah Allah memilihkan bagi mereka hari yang agung yaitu hari jum’at.

A. Keutamaan Hari Jum’at

Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah dan Hudzaifah -radhiallahu ‘anhuma- berkata, “Allah telah merahasiakan hari jum’at terhadap umat sebelum kita, maka orang-orang Yahudi memiliki hari sabtu, orang-orang Nashrani hari ahad, maka Allah mendatangkan umat ini, lalu Dia menunjukan kita hari jum’at ini, maka Dia menjadikan urutannya menjadi jum’at, sabtu ahad, demikian pula mereka akan mengikuti kita pada hari kiamat, kita adalah umat terakhir di dunia ini namun yang pertama di hari kiamat, yang akan diputuskan perkaranya sebelum makhluk yang lain.” (HR. Muslim no: 856)

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda, “Hari terbaik terbitnya matahari adalah pada hari jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu tersebut dia dikeluarkan dari surga.” (HR. Muslim no: 854)

Di antara keutamaan hari ini adalah Allah menjadikan hari ini sebagai hari ‘ied bagi kaum muslimin. Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya hari ini adalah hari raya, Allah menjadikannya istimewa bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang akan mendatangi shalat jum’at maka hendaklah dia mandi.” (Ibnu Majah no: 1098)

Pada hari ini terdapat saat terkabulnya do’a, yaitu saat di mana tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah padanya kecuali dia akan dikabulkan permohonannya. Dari Abi Hurairah , bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya pada hari jum’at terdapat satu saat tidaklah seorang muslim mendapatkannya dan dia dalam keadaan berdiri shalat dia meminta kepada Allah suatu kebaikan kecuali Allah memberikannya, dan dia menunjukkan dengan tangannya bahwa saat tersebut sangat sedikit.” (HR. Muslim no: 852 dan Bukhari no: 5294)

Para ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya dan pendapat yang paling kuat adalah dua pendapat :

1. Yaitu saat duduknya imam sehingga shalat selesai, dan alasan ulama yang berpendapat seperti ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Barrah bin Abi Musa bahwa Abdullah bin Umar berkata kepadanya, “Apakah engkau pernah mendengar bapakmu membacakan sebuah hadits yang berhubungan dengan saat mustajab pada hari jum’at?. Dia berkata: Ya aku pernah mendengarnya berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, “Dia terjadi saat antara imam duduk sehingga shalat selesai ditunaikan.” (HR. Muslim no. 853)

2. Dia terjadi setelah asar, dan pendapat inilah yang paling kuat di antara dua pendapat tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Nasa’i dari Jabir d bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam, tidaklah seorang hamba yang muslim memohon kepada Allah sesuatu pada hari itu kecuali Dia akan memperkenankan permohonan hamba -Nya itu, maka carilah dia pada akhir waktu asar” (HR. An-Nasa’i: no: 1389).

Pendapat inilah yang dipegang oleh sebagian besar golongan salaf, dan telah didukung oleh berbagai hadits. Adapun tentang hadits riwayat Abi Musa yang sebelumnya maka hadits tersebut memiliki banyak cacat dan telah disebutkan oleh Al-hafiz Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Bari. (Fathul Bari : 2/421-422)

Di antara keutamaannya adalah bahwa hari itu adalah hari dihapuskannya dosa-dosa. Dari Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Shalat lima waktu, jum’at ke jum’at yang lainnya dan ramadhan ke ramadhan yang lain adalah penghapus dosa antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR Muslim no. 233)

B.Adab-adab Hari Jum’at

Di antara adab-adab jum’at yang perlu dijaga oleh orang yang beriman adalah:

1. Disunnahkan bagi imam untuk membaca, الم تنزيل yaitu surat As-Sajdah dan surat Al-Insan pada saat shalat fajar pada hari jum’at. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari hadits riwayat Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad membaca pada waktu shalat fajar pada hari jum’at, (الم تنزيل) As-Sajdah dan Al-Insan (HR. Muslim no. 879)

2. Disunnahkan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad pada hari jum’at atau pada waktu malamnya, berdasarkan sabda Nabi dari Aus bin Aus, “Hari terbaik kalian adalah hari jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu dicabut nyawanya, pada hari itu akan terjadi tiupan sangkakala, pada hari itu dimatikannya seluruh makhluk pada hari kiamat, maka perbanyaklah membaca shalawat bagiku sebab shalawat kalian didatangkan kepadaku”. Mereka bertanya, “wahai Rasulullah, bagiamana shalawat kami didatangkan kepadamu padahal dirimu telah menjadi tulang belulang yang telah remuk? Atau mereka berkata: Engkau telah remuk mejadi tanah?. Maka Nabi Muhammad bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada bumi memakan jasad para Nabi ‘alaihimus shalatu was salam.” ( HR. An-Nasa’I no: 1374)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad bersabda: “Perbanyaklah membaca shalawat bagiku pada hari jum’at dan malam jum’at, sebab barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku satu shalawat saja maka Allah akan membaca shalawat kepadanya sepuluh kali shalawat”. (HR. Al-Baihaqi 3/249 no. 5790)

Namun, tentu perlu kita perhatikan bahwa shalawat itu harus sesuai sunnah. Yang paling gampangnya adalah sebagaimana shalawat kita di waktu membaca tahiyyat di waktu shalat.

Bukan bershalawat dengan shalawat yang tidak ada tuntunannya (shalawat-shalawat bid’ah), atau bahkan shalawat yang diharamkan karena mengandung kesyirikan, sebagaimana yang tersebar di masyarakat, yang jika betul-betul kita cermati, maka akan kita dapatkan kata-kata yang melampaui batas dalam memuji Nabi , menetapkan bahwa beliau mempunyai sifat-sifat ketuhanan, ataupun bertawasul dengan hal yang dilarang.

Tentang memuji Nabi dengan berlebihan, ini sudah dilarang oleh Nabi , sebagaimana sabda beliau dalam hadits Umar , “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagai-mana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka kata-kanlah, ‘‘Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Rasul-Nya).” (HR. Bukhari no. 3445)

Dengan kata lain, Rasulullah mengaskan, janganlah kalian memujiku secara bathil dan janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku. Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang Nasrani terhadap ‘Isa -‘alaihissalam-, sehingga mereka menganggapnya memiliki sifat Ilahiyyah. Karenanya, sifatilah aku sebagaimana Rabb-ku memberi sifat kepadaku, maka katakanlah: “Hamba Allah dan Rasul (utusan)-Nya.” (Aqiidatut Tauhiid hal. 151)

Dan juga, pelaksanaan “shalawat-an” ini tidak perlu dilakukan secara berjama’ah di tempat-tempat yang dikeramatkan, di kuburan, atau diacarakan di masjid-masjid dengan menggunakan rebana-rebana. Semua ini tidak ada tuntunanya, bahkan dilarang dalam agama Islam. Cukup kita laksanakan sendiri-sendiri, karena Allah Maha Mengetahui semua amalan hambanya.

3. Perintah untuk mandi jum’at dan masalah ini sangat ditekankan, bahkan sebagian ulama mengatakan wajib.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Sa’id Al-Khudri berkata: “Aku bersaksi bahwa Rasulullah bersabda: Mandi pada hari Jum’at diwajibkan bagi orang yang telah mencapai usia baligh dan menjalankan shalat sunnah dan memakai minyak wangi jika ada.” (HR. Bukhari no.880)

4. Disunnahkan menggunakan minyak wangi dan siwak, memakai pakaian yang terbaik. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya dari Abi Sa’id Al-Khudri dan Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at, memakai siwak, memakai pakaian yang terbaik, memakai minyak wangi jika dia memilikinya, memakai pakaian yang terbaiknya kemudian mendatangi masjid sementara dia tidak melangkahi pundak-pundak orang lain sehingga dia ruku’ (shalat) sekehendaknya, kemudian mendengarkan imam pada saat imam berdiri untuk berkhutbah sampai dengan selesai shalatnya maka hal itu sebagai penghapus dosa-dosa yang terjadi antara jum’at ini dengan hari jum’at sebelumnya.” (HR. Imam Ahmad: 3/81)

5. Membaca surat Al-Kahfi. Diriwayatkan oleh Al-Hakim dari hadits Abi Said Al-Khudri bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-kahfi pada hari jum’at maka sinar akan memancar meneranginya antara dua jum’at”. (Al-Hakim: 3/81)

6. Disunnahkan bersegera menuju shalat jum’at.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya dari Aus Ats-Tsaqofi dari Abdullah bin Amru berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memandikan dan mandi, lalu bergegas menuju masjid, mendekat kepada posisi imam, mendengar dan memperhatikan khutbah maka baginya dengan setiap langkah yang dilangkahkannya akan mendapat pahala satu tahun termasuk puasanya.” (Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya: 2/209)

Diriwayatkan dari Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda: “Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at yang sama seperti mandi janabah kemudian bersegera (datang pertama ke masjid) pergi ke masjid maka dirinya seakan telah berkurban dengan seekor unta yang gemuk. Dan barangsiapa yang pergi pada masa ke-2 maka dia seakan berkurban dengan seekor sapi. Dan barangsiapa yang pergi ke masjid pada saat yang ke-3 maka dia seakan telah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Dan barangsiapa yang pergi ke masjid pada saat yang ke-4 maka dia seakan telah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang pergi ke masjid pada saat yang ke-5 maka dia seakan telah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah datang, maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khutbah).” ( HR. Bukhari no. 881)

Dan bersegera menuju masjid untuk shalat jum’at termasuk perbuatan sunnah yang agung nilainya, namun banyak dilalaikan oleh banyak masyarakat, dan semoga hadits-hadits yang telah disebutkan di atas bisa memberikan motivasi dan memperkuat tekad, serta mengasah semangat untuk bersegera meraih nilai yang utama ini. Allah berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imron: 133). Wallohu a’lam.




Rujukan: Shahih Targhib wa Tarhib,karya Al-Hafidz Abu ‘Adzim al-Mundziri,dsb.





74 Wasiat Untuk Para Pemuda Muslim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Berikut ini adalah wasiyat Islami yang berharga dalam berbagai aspek - seperti ibadah, muamalah, akhlaq, adab dan yang lainnya dari sendi-sendi kehidupan. Kami persembahkan wasiyat ini sebagai peringatan kepada pada para pemuda muslim yang senantiasa bersemangat mencari apa yang bermanfaat baginya, dan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Kami memohon kepada Allah SWT agar menjadikan hal ini bermanfaat bagi orang yang membacanya ataupun mendengarkannya serta memberikan pahala yang besar bagi penyusunnya, penulisnya, yang menyebarkannya ataupun yang mengamalkannya. Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.

1. Ikhlaskanlah niat kepada Allah dan hati-hatilah dari riya', baik dalam perkataan ataupun perbuatan.

2. Ikutilah sunnah Nabi dalam semua perkataan, perbuatan, dan akhlaq.

3. Bertaqwalah kepada Allah dan ber-azam-lah untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya.

4. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nashuha dan perbanyaklah istighfar.

5. Ingatlah bahwa Allah senantiasa mengawasi gerak-gerikmu. Dan ketahuilah bahwa Allah melihatmu, mendengarmu, dan mengetahui apa yang terbesit di hatimu.

6. Berimanlah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta qadar yang baik ataupun yang buruk.

7. Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana baik dan mana yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah / syari'at dan mana yang tidak). Dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang tidak punya pendirian.

8. Jadilah engkau sebagai orang pertama dalam mengamalkan kebaikan karena engkau akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikuti / mencontohmu dalam mengamalkannya.

9. Peganglah kitab Riyadhush Shalihin, bacalah olehmu dan bacakan pula kepada keluargamu [/orang lain] (demikian juga kitab Zaadul Ma'ad oleh Ibnul Qoyyim).

10. Jagalah selalu wudhumu dan perbaharuilah. Dan jadilah engkau senantiasa dalam keadaan suci dari hadats dan najis.

11. Jagalah selalu shalat di awal waktu dan berjamaah di masijid, terlebih lagi shalat "Isya dan Fajr (Shubuh).

12. Janganlah memakan makanan yang mempunyai bau yang tidak enak/sedap, seperti bawang putih dan bawang merah [termasuk juga petai dan jengkol]. Dan janganlah merokok agar tidak membahayakan dirimu dan kaum muslimin lainnya.

13. Jagalah selalu shalat berjamaah agar engkau mendapat kemenangan dengan pahala yang ada pada shalat berjamaah tersebut.

14. Tunaikanlah zakat yang telah diwajibkan dan janganlah engkau bakhil kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

15. Bersegeralah berangkat untuk shalat Jum'at dan janganlah berlambat-lambat sampai setelah adzan kedua karena engkau akan berdosa.


16. Puasalah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar Allah mengampuni dosa-dosamu, baik yang telah lalu maupun yang akan datang. [Lengkapilah pula dengan puasa-puasa sunnah yang telah dituntunkan oleh Rasulullah saw].

17.Hati-hatilah dari berbuka di siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur syar'i sebab engkau akan berdosa karenanya.

18. Tegakkanlah shalat malam di bulan Ramadhan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar engkau mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yanng telah lalu. [Pertahankan pada bulan-bulan berikutnya].

19. Bersegeralah untuk haji dan umrah ke Baitullah Al-Haram jika engkau termasuk orang yang mampu dan janganlah menunda-nunda.

20. Bacalah Al-Qur'an dengan mentadabburi maknanya. Laksanakanlah perintahnya dan jauhi larangannya agar Al-Qur'an itu menjadi hujjah bagimu di sisi Rabbmu dan menjadi penolongmu di Hari Qiyamat.

21. Senantiasalah memperbanyak dzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk, ataupun berdiri. Dan hati-hatilah engkau dari kelalaian.

22.Hadirilah majelis-majelis dzikir, karena majelis dzikir termasuk taman syurga.

23. Tundukkan pandanganmu dari aurat dan hal-hal yang diharamkan. Hati-hatilah engkau dari mengumbar pandangan, karena pandangan itu merupakan anak panah beracun dari anak panah Iblis.

24. Janganlah engkau panjangkan pakaianmu melebihi mata kaki (untuk kaum lakilaki) dan janganlah engkau berjalan dengan kesombongan/keangkuhan.

25. Janganlah engkau memakai pakaian sutra dan emas, karena keduanya diharamkan untuk laki-laki.

26. Janganlah engkau menyerupai wanita dan janganlah engkau biarkan wanitawanita menyerupai laki-laki.

27. Biarkanlah jenggotmu, karena Rasulullah bersabda, "Cukurlah kumis dan panjangkan jenggot" (HR. Bukhari dan Muslim).

28. Janganlah engkau makan, minum [dan berpakaian] kecuali yang halal agar do'amu di-ijabah.

29. Ucapkanlah basmallah ketika engkau hendak makan/minum dan ucapkanlah hamdallah apabila engkau telah selesai.

30.Makanlah, minumlah, ambillah dan berilah dengan tangan kanan.

31.Hati-hatilah dari berbuat kezhaliman karena kezhaliman itu merupakan kegelapan di Hari Qiyamat.

32. Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin dan janganlah dia memakan makananmu kecuali engkau dalam keadaan bertaqwa (dengan ridha dan menyuguhkan makanan yang halal untuknya).

33.Hati-hatilah dari suap-menyuap (kolusi), baik itu memberi suap, menerima suap ataupun menjadi perantaranya, karena pelakunya terlaknat.

34. Janganlah engkau menukar keridhaan manusia dengan kemurkaan Allah, karena Allah akan murka kepadamu.

35. Taatilah ulil amri (pemerintah) dalam semua perintah yang sesuai dengan syari'at dan do'akan kebaikan untuk mereka.

36.Hati-hatilah dari bersaksi palsu dan menyembunyikan persaksian. "Barangsiapa menyembunyikan persaksiannya, maka hatinya berdosa. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan" (QS. Al-Baqarah: 283).

37. Ajaklah manusia kepada yang ma'ruf (apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya) dan jauhi kemungkaran (apa-apa yang dilarang oleh Allah dan RosulNya). "Dan beramar ma'ruf nahi munkarlah seerta sabarlah terhadap apa yang menimpamu" (QS. Luqman : 17).

38. Tinggalkanlah semua hal yang diharamkan, baik yang kecil maupun yang besar. Janganlah engkau bermaksiyat kepada Allah dan janganlah engkau membantu seorang pun dalam bermaksiyat kepada-Nya.

39. Janganlah engkau dekati zina. Allah berf irman, "Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan seburukburuknya jalan" (QS. Al-Israa: 32).

40.Wajib bagimu berbakti kepada orang tua dan hati-hatilah dari mendurhakainya.

41.Wajib bagimu untuk silaturahmi dan hati-hatilah dari memutuskan hubungan silaturahmi.

42. Berbuat baiklah kepada tetanggamu dan janganlah menyakitinya. Dan apabila dia menyakitimu, maka bersabarlah.

43. Perbanyaklah mengunjungi orang-orang shalih dan saudaramu di jalan Allah.

44. Cintalah karena Allah dan bencilah juga karena Allah, karena hal itu merupakan tali keimanan yang paling kuat.

45.Wajib bagimu untuk duduk bermajelis dengan orang shalih dan hati-hatilah dari bermajelis dengan orang-orang yang jelek.

46. Bersegeralah untuk memenuhi hajat (kebutuhan) kaum muslimin dan buatlah mereka bahagia.

47. Berhiaslah dengan kelemah-lembutan, sabar dan teliti. Hati-hatilah dari sifat keras, kasar dan tergesa-gesa.

48. Janganlah memotong pembicaraan orang lain dan jadilah engkau pendengar yang baik.

49. Sebarkanlah salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak engkau kenal.

50. Ucapkanlah salam yang disunnahkan, yaitu "assalamu'alaikum" dan tidak cukup hanya dengan isyarat telapak tangan atau kepala saja.

51. Janganlah mencela seorang pun dan mensifatinya dengan kejelekan.

52. Janganlah melaknat seorang pun, termasuk hewan atau benda mati.

53.Hati-hatilah dari menuduh dan mencoreng kehormatan orang lain, karena hal itu termasuk dosa yang besar.

54.Hati-hatilah dari namimah (mengadu domba), yakni menyampaikan perkataan di antara manusia dengan maksud agar terjadi kerusakan di antara mereka.

55.Hati-hatilah dengan ghibah, yakni engkau menceritakan tentang saudaramu apaapa yang dia benci jika mengetahuinya.

56. Janganlah engkau mengagetkan, menakuti dan menyakiti sesama muslim.

57.Wajib bagimu melakukan ishlah (perdamaian) di antara manusia, karena hal itu merupakan amalan yang utama.

58. Katakanlah hal-hal yang baik, jika tidak maka diamlah.

59. Jadilah engkau orang yang jujur dan janganlah berdusta, karena dusta akan mengantarkan kepada dosa dan dosa mengantarkan kepada neraka.

60. Janganlah engkau bermuka dua. Datang kepada sekelompok orang dengan satu wajah dan data kepada kelompok lain dengan wajah yang berbeda.

61. Janganlah bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah meskipun engkau benar.

62. Janganlah menghina orang lain, karena tidak ada keutamaan atas seorang pun kecuali dengan taqwa.

63. Janganlah mendatangi dukun, ahli nujum serta tukang sihir dan janganlah membenarkan [perkataan/ramalan] mereka.


64. Janganlah menggambar gambar manusia dan binatang [makhluk bernyawa]. Sesungguhnya manusia yang paling keras adzabnya pada Hari Qiyamat adalah tukang gambar.

65. Janganlah menyimpan [memajang] gambar makhluk bernyawa di rumahmu karena akan menghalangi malaikat untuk masuk ke rumahmu.

66. Tasymit-kanlah orang yang bersin dengan mengucap, "yarhamukallah" apabila dia mengucapkan , "alhamdulillah".

67. Jauhilah bersiul dan tepuk tangan.

68. Bersegeralah untuk bertaubat dari segala dosa dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena akan menghapuskannya. Hati-hatilah dari menunda-nunda.

69. Berharaplah selalu akan ampunan Allah serta rahmat-Nya dan berbaik sangkalah kepada Allah.

70. Takutlah kepada adzab Allah dan janganlah merasa aman darinya.

71. Bersabarlah dari segala musibah yang menimpa dan bersyukurlah dengan segala kenikmatan yang ada.

72. Perbanyaklah melakukan amal shalih yang pahalanya terus mengalir meskipun engkau telah mati, seperti membangun masjid dan menyebarkan ilmu.

73.Mohonlah syurga kepada Allah dan berlindunglah dari neraka.

74. Perbanyaklah mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah. Shalawat dan salam senantiasa Allah curahkan kepadanya, keluarganya dan para shahabatnya hingga Hari Qiyamat.

(Disarikan dan diterjemahkan dari buletin berjudul 74 Washiyyah li Asy-Syabab
terbitan Daarul Qashim, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi)

Semoga Bermanfaat...



Thursday, September 27, 2012

Cara Membuat Read More (Baca Selanjutnya..)

Assalamu'alaikum Wr.Wb... 
Posting pertama nih setelah libur setahun, skrng mungkin semangat lagi mau ngupdate blog saya yang masih jadul,, hehe.. Okeh, di postingan kali ini saya akan memposting tentang Cara Membuat Read More (Baca Selanjutnya). Hmm, berhubung masih awam tentang blog jadi untuk sementara ini postingannya jg masih copas dari tetangga,, afwan yee.. :p 

 Check it out...

 Cara membuat Read More (Baca Selanjutnya..) 


Pada Default Blog Tempate postingan akan ditampilkan full memanjang kebawah. Beberapa memang ada , template yang menampilkan postingnnya sebagian,trus kalo mau baca lanjutannya harus klik dulu di link Read More/Baca selanjutnya/apalah istilahnya...Disini masalahnya, Kalo postingan full memanjang kebawah blog kita akan terlihat panjang banget(kalau postingannya panjang),berantakan, dan kurang simple. Ini menjadikan keindahan dan kecantikan blog kita jadi berkurang , jadinya pembacanya pun kurang tertarik/bosan dengan postingannya (nglihat postingannya aja langsung pusing...). 
Tapi masalah tersebut bisa diatasi. Jika kamu ingin postingan kamu yang ditampilkan dihalaman utama cuma abstraksinya saja kemudian ada sebuah link Read More / Baca Selengkapnya untuk melihat selengkapnya maka ikutilah langkah-langkah berikut :

<!--more-->

1. Buka menu Layout kemudian pilih Edit HTML. 
2. Kasih tanda cek (centang) pada cekbox "expand widget template" 
3. Cari kode berikut di Template blog kamu (gunakan CTRL+F untuk mencari kodenya) :
    <p><data:post.body/></p>

4. Kalau sudah ketemu, Ganti kode kode tersebut sehingga menjadi seperti ini:

<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<style>.fullpost{display:inline;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<b:else/>
<style>.fullpost{display:none;}</style>

<p><data:post.body/></p>

<a expr:href='data:post.url'>Read More......</a>
</b:if>




Tulisan "Read More....." itu bisa kamu rubah, misalnya jadi "Baca Selengkapnya". 

5. Simpan hasil pengeditan. 
6. Kemudian pilih menu Setting lalu pilih Formatting 
7. Pada kotak Post Template isikan kode berikut: 

<span class="fullpost">


</span>

8. Kemudian Simpan. 
9. Ketika memposting, kan disana ada 2 tab pilihan tuh, yang "Compose" dan "Edit Html", km pilih Yang "Edit HTML", Maka secara otomatis akan tampak kode seperti berikut : 

<span class="fullpost">


</span>

10. Letakkan abstraksi posting atau artikel yang akan ditampilkan dihalaman utama (sebelum tulisan "Redmore") diatas kode ini : 

kode 
<span class="fullpost"> 
dan  
</span>